Sundari Untinasih Soekotjo merupakan penyanyi keroncong yang telah berkiprah sejak tahun 80an. Banyak sekali lagu-lagu keroncong yang diciptakannya mulai dari “Rek Orek”, “Ela Elo”, hingga cover lagu-lagu lama seperti “Bengawan Solo”, “Jembatan Merah”, dan “Aryati”.
Saking lamanya berkiprah sebagai penyanyi keroncong, ternyata Sundari Soekotjo pernah menggelar konser 40 tahun berkarya dan menghadirkan sederet penyanyi terkenal lho! Seperti apa keseruan konsernya? Yuk langsung kita bahas lewat 6 fakta menarik Sundari Soekotjo, penyanyi keroncong paling cantik di era tahun 80an!
1. Tertarik Musik Keroncong Sejak Dini
Sundari Soekotjo ternyata sudah menyukai musik keroncong sejak dini. Hal itu bermula ketika sang ayah, Soekotjo Ronodihardjo memperkenalkan keroncong kepadanya. Sang ayah juga gemar bernyanyi musik tersebut dan sering mengajak Sundari untuk turut bernyanyi. Akhirnya Sundari pun mengaku suka dengan musik aliran keroncong tersebut.
“Saya menggeluti musik keroncong karena kemauan sendiri,” ungkap Sundari saat ditanya apakah ada paksaan dari orangtua atas kecintaan terhadap musik keroncong. Sundari juga mengaku sering dilatih oleh ayahnya dalam bernyanyi musik keroncong. Setelah kemampuan bernyanyinya semakin terasah, akhirnya dia terjun ke dalam dunia keroncong profesional lho!
2. Berkarier Sejak Usia Belasan Tahun
Pada tahun 1977, dia sudah mantap terjun ke dunia tarik suara sebagai penyanyi keroncong. Saat itu, dia masih berusia sekitar 12 tahun dan mengikuti berbagai festival keroncong. Pada 1979, dia meraih juara dua di ajang “Bintang Radio dan Televisi” untuk kategori keroncong dewasa wanita.
Prestasinya itu mencuri perhatian publik, pasalnya dia berhasil menipu para juri dan terlihat sangat dewasa dengan riasan kebaya dan sanggul. Saat ketahuan masih berusia 14 tahun, ada yang pro dan kontra dengan prestasinya saat itu. Publik yang pro sebagian besar memuji kemampuan bernyanyinya, sedangkan sisi yang kontra mengkritik ketidakjujuran Sundari.
Sejak saat itulah, Sundari menjadi salah satu penyanyi keroncong muda yang disorot publik. Dia juga berhasil meraih juara pertama di Bintang Radio TVRI 1983. Dia juga sering diundang dalam acara kenegaraan di Istana Negara dan negara lain seperti Amerika Serikat, Singapura, Belanda, Jepang, dan Malaysia. Keren banget ‘kan?
3. Semakin Bersinar Di Tahun 2002
Karier Sundari Soekotjo di dunia musik keroncong semakin bersinar pada tahun 2002. Pasalnya saat itu dia merilis album keroncong yang diberi judul “Keroncong Asli Sundari Soekotjo”. Album tersebut menjadi album keroncong pertamanya di mana dia bernyanyi diiringi musik keroncong. Berkat album itu, dia mendapat penghargaan lewat Keroncong Award 2002 dan penghargaan khusus dari dewan kategorisasi di ajang AMI Sharp Award ke-6.
Pada tahun yang sama, Sundari Soekotjo juga semakin bersinar dalam pendidikan. Pasalnya dia berhasil lulus sebagai sarjana musik di Universitas Negeri Jakarta dengan nilai cukup memuaskan. Hingga saat ini, Sundari sudah menyelesaikan pendidikan hingga S-3 lho! Dia meraihnya pada tahun 2010, sekitar 8 tahun setelah meraih gelar S-1 nya.
4. Gelar Konser 40 Tahun Berkarya
Setelah lama berkarier di kancang musik keroncong sejak 1980an, Sundari Soekotjo mengadakan konser bertajuk “Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya” pada tanggal 21 April 2016, bertepatan dengan perayaan Hari Lahir Kartini. Sundari berkata kalau konser ini adalah kado spesial dari putrinya, Intan Soekotjo. Ide dari Intan kemudian disambut baik oleh rekan-rekan musisi Tanah Air lainnya yang akhirnya turut berpartisipasi dalam konser.
Salah satu tokoh musik Tanah Air senior yang menyambut baik ide Intan Soekotjo adalah Dwiki Dharmawan yang nantinya menjadi pengiring musik di konser tersebut. Dwiki pun memberi dukungan penuh kepada Sundari agar konser berjalan semakin lancar.
5. Sederet Musisi Terkenal Turut Meriahkan Konser
Dalam konser bertajuk “Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya”, turut hadir juga sederet penyanyi terkenal Tanah Air seperti Rossa, Ikke Nurjanah, Intan Soekotjo, Kunto Aji, Didi Kempot, Winky Wiryawan, Topan Tofano, Evan Virgan, Dian Mita, Keroncong Tujuh Putri, hingga penyanyi keroncong legendaris, Waljinah.
Penampilan Waljinah di atas panggung menjadi kejutan untuk penonton. Pasalnya saat itu, kondisi kesehatan wanita yang akrab dipanggil Bulik itu kurang baik dan harus duduk di atas kursi roda. Meskipun begitu, penyanyi keroncong senior yang menjadi panutan Sundari sejak kecil itu berhasil menyihir penonton dengan penampilannya yang memukau.
Selain itu, Sundari juga berduet dengan putrinya, Intan Soekotjo dan membawakan lagu “Rangkaian Melati”. Kerennya, sebelum duet dimulai, layar panggung menampilkan video saat Intan masih berusia 9 tahun menyanyikan lagu yang sama. Dalam video, suara Intan masih terdengar kecil, beberapa saat kemudian, suara Intan yang sudah dewasa menimpa dan dilanjutkan duet live dengan sang ibunda, Sundari Soekotjo.
6. Harapan Sundari Soekotjo
Sundari Soekotjo juga menyampaikan harapannya atas musik keroncong dalam konser “Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya”. Dia berharap agar musik keroncong tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga aset budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dipelajari oleh generasi muda. Dia juga berpesan kalau keroncong juga bisa digabungkan dengan aliran apapun, baik itu rock, jazz, reggae, pop, blues, bahkan EDM.
“Ternyata di Indonesia khususnya Jakarta banyak generasi-generasi muda yang suka dan punya grup-grup musik keroncong yang jarang tampil di umum. Saya ingin memberikan pesan kepada mereka bahwa keroncong itu bisa masuk kemana saja dan ke dalam aliran apapun. Oleh karena itu akhirnya banyak sekali generasi muda yang ingin melihat bahwa keroncong itu seperti apa sih. tetep mereka tampil dengan gaya mereka sendiri di lain genre,” pungkas Sundari. Kita doakan Bersama semoga harapan tersebut bisa terwujud ya!