≡ Apakah Bra Dapat Menjadi Penyebab Kanker Payudara? Cek Faktanya! 》 Her Beauty

Apakah Bra Dapat Menjadi Penyebab Kanker Payudara? Cek Faktanya!

Advertisements

Kanker ini tergolong penyakit kritis yang telah merenggut banyak nyawa manusia, dan tidak hanya menyerang wanita saja namun juga banyak laki-laki. Sehingga kali ini kami akan mengupas tuntas 6 rumor tentang kanker payudara yang populer dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, salah satunya yaitu bra dapat menyebabkan kanker payudara. Apakah rumor itu fakta atau mitos? Ketimbang penasaran, langsung saja scroll ke bawah.

1. Bra Menyebabkan Kanker Payudara

Tahukah Anda kalau ternyata banyak wanita yang percaya kalau mengenakan bra saat tidur dapat menjadi penyebab kanker payudara? Rumor tersebut terjadi karena terdapat kekhawatiran menggunakan bra menghalangi aliran cairan getah bening dari bagian bawah payudara sehingga tidak bisa masuk kembali ke tubuh, sehingga racun menumpuk di payudara.

Faktanya adalah rumor tersebut hanyalah mitos saja. Pasalnya tidak ada bukti atau penelitian yang membenarkan rumor tersebut. Mengutip penelitian dari Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention menjelaskan bahwa tidak ada kaitannya penggunaan bra dan kanker payudara. 

Peneliti ilmu kesehatan masyarakat di Fred Hutchinson Cancer Research Center, Lu Chen mengatakan, “Studi kami tidak menemukan bukti bahwa memakai bra meningkatkan resiko wanita terkena kanker payudara. Risikonya tetap sama, tidak peduli berapa jam per hari perempuan mengenakan bra, apakah mereka mengenakan bra dengan kawat di bagian bawah, atau pada usia berapa mereka pertama kali mulai mengenakan bra.”

2. Kanker Payudara Faktor Genetik

Beredar rumor kalau kanker payudara dapat diwariskan dari orangtua ke anak kandungnya. Lalu apakah rumor ini benar? Berbagai studi dilakukan untuk melawan serangan penyakit ini. Beberapa di antaranya membahas tentang kanker payudara berhubungan dengan faktor hormonal dan genetik. 

Dari hasil studi dan penelitian, rumor tersebut dikategorikan fakta. Pasalnya terdapat mutasi genetik yang diwariskan dari orangtua ke anak. Mutasi tersebut terjadi pada salah satu dari dua gen Breast Cancer Susceptibility Genes atau dikenal dengan BRCA 1 dan BRCA 2. 

BRCA 1 dan BRCA 2 bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan DNA dalam sel. Tapi jika terjadi mutasi, maka risiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium dapat meningkat secara signifikan. Sehingga jika ada seseorang yang memiliki riwayat lebih dari 1 anggota keluarga yang terkena kanker payudara atau ovarium, maka harus lebih waspada dan rutin memeriksakan diri ke dokter. 

3. Deodoran Menyebabkan Kanker Payudara

Rumor berikutnya yang santer juga adalah tentang deodoran yang katanya bisa menyebabkan kanker payudara. Anda mungkin sering menemukannya beredar di media sosial dan grup media chatting. Tentu saja hal itu menimbulkan keresahan, khususnya bagi masyarakat yang sudah sering menggunakan deodoran dalam aktivitas sehari-hari. Lalu apakah rumor tersebut benar?

Menurut beberapa penelitian, senyawa aluminium dan paraben yang terdapat pada beberapa produk kecantikan dan perawatan tubuh seperti deodoran dapat terserap pada kulit dan merusak DNA tubuh. Sehingga efek jangka panjangnya, dapat meningkatkan kadar hormon estrogen sehingga memicu pertumbuhan sel payudara.

Loading...

Penelitian di atas tidak salah, akan tetapi bukan berarti deodoran secara langsung menyebabkan kanker payudara. Pasalnya banyak faktor yang bisa membuat senyawa aluminium dan paraben dapat memicu kanker. Terlebih, hingga saat ini belum ada penelitian yang mampu membuktikan dugaan deodoran dapat menyebabkan kanker payudara. 

Bahkan sekarang sudah banyak beredar deodoran yang tidak mengandung paraben dan senyawa aluminium. Sehingga kesimpulannya, rumor tersebut setengah fakta dan setengah mitos. Jika Anda menggunakan deodoran, lebih baik selalu mengecek kandungan atau komposisinya serta pastikan terbebas dari paraben, senywa aluminium dan kandungan berbahaya lainnya ya!

4. Hanya Terjadi Pada Wanita Paruh Baya

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara. Terdapat rumor yang mengatakan kalau kanker payudara hanya terjadi pada wanita paruh baya dan lebih tua. Namun faktanya adalah kanker payudara dapat menyerang baik wanita dan pria yang usianya masih muda.

Berdasarkan penelitian dari organisasi Breast Cancer, pada tahun 2017 ada sekitar 4% wanita di bawah usia 40 tahun yang terkena kanker payudara. Sementara ada sekitar 23% wanita berusia 50an dan 27% wanita berusia 60-69 tahun yang terserang kanker payudara. Data itulah yang mematahkan rumor kalau kanker payudara hanya terjadi pada wanita paruh baya saja.

5. Konsumsi Banyak Gula Sebabkan Kanker Payudara

Rumor tentang terlalu banyak gula menyebabkan kanker payudara sudah menjadi populer hingga sekarang. Sehingga tidak sedikit masyarakat yang menghindari gula demi tidak terserang kanker payudara. Pasalnya dipercaya kalau gula dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker. Namun faktanya, tidak ada bukti penelitian dan studi yang menyatakan kalau konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Meskipun demikian, mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menambah berat badan. Kelebihan berat badan inilah yang dikuatirkan bisa menjadi salah satu penyebab terkena kanker payudara.

6. Menaruh Ponsel Di Area Payudara Sebabkan Kanker

Di daftar terakhir, beredar mitos kalau menaruh ponsel di area payudara dapat menyebabkan kanker payudara. Pasalnya ada kasus beberapa wanita muda terkena kanker payudara setelah terbiasa membawa ponsel di area payudara, termasuk di bra. Pada 2013, Dr. Oz Show juga memperparah kekhawatiran itu dengan memperingatkan wanita untuk tidak menaruh ponsel di bra demi mencegah terserang kanker payudara.

Namun hingga sekarang, belum ada studi maupun penelitian yang membuktikan kalau menaruh ponsel di area payudara menyebabkan kanker. Meskipun demikian, sebaiknya Anda tidak sering menaruh ponsel pada area tubuh untuk mencegah risiko terserang penyakit yang tidak diinginkan, walaupun belum ada penelitian lebih lanjut tentang ini. Jangan lupa untuk selalu mengecek kesehatan Anda secara rutin ya!

Advertisements