≡ Cara Ampuh Hilangkan Bopeng Bekas Jerawat! 》 Her Beauty

Cara Ampuh Hilangkan Bopeng Bekas Jerawat!

Advertisements

Jerawat sering menjadi musuh bagi Anda yang sangat menjaga penampilan. Pasalnya jerawat tidak hanya menyebabkan nyeri, ia juga sangat mengganggu penampilan kita. Lebih gawatnya, saat jerawat menghilang, ia seringkali meninggalkan bopeng yang bisa mengurangi rasa percaya diri Anda.

Kali ini kami akan membahas tentang 7 cara ampuh untuk menghilangkan bopeng bekas jerawat pada wajah. Kira-kira cara seperti apa ya? Tanpa berlama-lama, langsung saja scroll ke bawah!

1. Derma Filler

Cara pertama adalah derma filler, yaitu terapi kecantikan yang dilakukan dengan menyuntikkan zat sintetis atau alami di bawah kulit. Prosedur ini dilakukan untuk mengisi area wajah yang kehilangan volume seperti bopeng, dengan menyuntikkan zat yang disebut filler. Derma filler dapat menghilangkan bekas luka jerawat alias bopeng.

Dalam prosedurDerma filler digunakan beberapa jenis filler yaitu Asam Hialuronat, Kalsium Hidroksiapatit, dan Poli Asam Laktat. Namun Anda perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menjalani terapi ini, untuk mengidentifikasi potensi alergi dan efek samping lainnya. 

Secara umum, efek samping terapi ini adalah memar, bengkak, dan kemerahan pada area suntikan. Selain itu, ada juga efek samping yang jarang terjadi yaitu infeksi, alergi, dan munculnya penggumpalan darah.

2. Microneedling

Selanjutnya ada sebuah terapi yang cukup populer untuk mengatasi bopeng, yaitu microneedling. Terapi ini menggunakan alat khusus bernama dermaroller yang mampu meninggalkan titik halus pada permukaan kulit. Sebagai akibatnya, terapi ini dapat merangsang produksi kolagen dan elastin untuk mengisi bopeng bekas jerawat. 

Selain dapat menghilangkan bopeng bekas jerawat, ternyata microneedling juga bermanfaat mengurangi kerutan halus dan garis keriput, mengecilkan pori-pori, meningkatkan tekstur dan kekencangan kulit, merangsang pertumbuhan rambut dan memaksimalkan penyerapan produk perawatan kulit lainnya.

Lalu apa efek samping microneedling? Usut punya usut, efek samping yang umum terjadi yaitu kemerahan, bengkak, dan memar pada area perawatan. Sedangkan efek samping yang jarang terjadi yaitu infeksi, alergi, dan hiperpigmentasi. Untuk mencegah efek samping seperti itu, Anda lebih baik berkonsultasi ke dokter dan tenaga medis profesional sebelum menjalani terapi microneedling. 

3. Dermabrasi

Cara ketiga adalah dengan terapi dermabrasi. Terapi ini dijalankan dengan mengangkat lapisan kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel kulit baru. Dermabrasi dilakukan dengan menggunakan alat khusus dermabrader yang memiliki permukaan yang kasar dan berputar untuk mengangkat lapisan kulit mati.

Manfaat dermabrasi pun cukup banyak, seperti menghilangkan bopeng bekas jerawat, mengecilkan pori-pori, menghilangkan tato, hingga meratakan warna kulit. Namun yang perlu Anda perhatikan adalah efek samping dermabrasi yang mirip seperti terapi microneedling, yaitu bengkak pada area perawatan hingga infeksi dan alergi. 

Loading...

Sementara itu, perlu waktu sekitar 3 bulan setelah terapi dermabrasi sebelum kulit kembali normal. Sehingga lebih baik Anda mengonsultasikan dengan dokter kulit terlebih dahulu untuk memastikan dermabrasi ini tepat untuk Anda.

4. Mikrodermabrasi

Jika Anda merasa proses dermabrasi membutuhkan waktu pemulihan terlalu lama, maka Anda bisa beralih ke mikrodermabrasi. Terapi ini juga tidak membutuhkan obat bius karena tidak menimbulkan rasa sakit, berbeda dengan dermabrasi yang membutuhkan bius lokal atau umum. 

Prosedur pada mikrodermabrasi cukup sederhana, yaitu menggunakan sebuah alat khusus yang menyemprotkan kristal mikro halus ke permukaan kulit. Kristal mikro ini akan mengangkat sel kulit mati dan kotoran yang menyumbat pori-pori. Ada tiga jenis mikrodermabrasi yang dapat dilakukan dokter yaitu microdermabrasion, diamond-tip handpiece, dan hydradermabrasion.

Meskipun proses pemulihannya cepat dan tidak sakit, akan tetapi mikrodermabrasi tidak akan berpengaruh maksimal jika bopeng bekas jerawat terlalu dalam. Ini membuat Anda tetap harus berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis kulit untuk menentukan apakah terapi mikrodermabrasi tepat untuk Anda.

5. Terapi Laser

Apa Anda pernah mendengar terapi laser untuk mengatasi bopeng bekas jerawat pada wajah? Ya, terapi yang satu ini cukup populer, terutama bagi para penderita bopeng. Ini disebabkan terapi laser atau laser resurfacing dapat merangsang regenerasi sel-sel kulit pada wajah, sehingga bopeng bekas jerawat dapat tersamarkan. 

Secara umum ada beberapa tahapan pada terapi laser, yaitu diawali dari dikenakannya kacamata pelindung pada pasien untuk melindungi mata dari sinar laser. Kemudian dokter mengoleskan gel dingin pada area yang akan diterapi. Lalu dokter akan mengarahkan sinar laser ke area yang akan dirawat. Prosedur ini akan berlangsung selama 30-60 menit, tergantung jenis laser yang digunakan.

Pada umumnya ada 3 jenis laser yang digunakan pada terapi ini, yaitu laser fraksional, laser non-ablatif, dan laser ablatif. Meskipun tergolong aman, namun terapi laser berisiko menyebabkan bekas kemerahan, pembengkakan, memar, infeksi dan perubahan warna kulit pada area yang dirawat. Karena resiko-resikonya, Anda tetap harus berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis kulit sebelum menjalani terapi ini.

6. Terapi Lidah Buaya

Jika perawatan-perawatan sebelumnya memerlukan bantuan alat dan tenaga medis, berbeda dengan cara terakhir ini. Betul, di daftar terakhir ada terapi lidah buaya. Pasalnya lidah buaya terbukti ampuh menghilangkan bopeng bekas jerawat secara alami. Bagaimana caranya?

Terapi lidah buaya dapat Anda lakukan sendiri. Caranya tidaklah susah, namun perlu dilakukannya secara rutin untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pertama-tama Anda harus memotong daun lidah buaya dan mengambil gelnya. Kemudian gel tersebut Anda oleskan pada bopeng bekas jerawat dan dibiarkan selama 20 menit. Setelahnya bilas dengan air hangat. Lakukan terapi tersebut sebanyak 3 kali sehari, dan rutin setiap hari. 

Jika tidak memiliki tanaman lidah buaya, Anda bisa memilih produk perawatan kulit yang mengandung lidah buaya murni dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Selain itu, jika kulit Anda tidak cocok dengan lidah buaya, Anda dapat mengganti lidah buaya dengan lemon, madu, kentang, atau bahkan kunyit. 

Advertisements