≡ Berbahaya! Hindari 6 Makanan Ini Saat Hamil Demi Keselamatan Janin! 》 Her Beauty

Berbahaya! Hindari 6 Makanan Ini Saat Hamil Demi Keselamatan Janin!

Advertisements

Tahukah Anda kalau ibu hamil ternyata memiliki daftar makanan yang perlu dihindari? Beberapa jenis makanan dinilai sangat berbahaya untuk kehamilan karena bisa menyebabkan infeksi pada janin. Tak cuma itu, mereka bahkan bisa memicu kelahiran prematur, hingga keguguran! Kira-kira makanan yang mana ya? Langsung simak di bawah!

1. Makanan Mentah

Ibu hamil harus sangat menghindari makanan mentah seperti ikan atau daging mentah, susu mentah yang belum diproses UHT, dan mayones buatan rumah. Makanan-makanan mentah tersebut ternyata dapat menyebabkan komplikasi serius pada kehamilan!

Ikan dan daging mentah berpotensi terkontaminasi bakteri-bakteri berbahaya seperti Salmonella, Listeria, Escherichia coli (E. coli), atau Toxoplasma gondii. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti infeksi janin hingga keguguran. 

Contoh makanan mentah lainnya adalah susu mentah, yaitu susu yang belum dipasteurisasi atau proses UHT. Susu mentah dapat mengandung bakteri Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan listeriosis. Listeriosis ini nantinya dapat menimbulkan infeksi serius yang dapat membuat bayi meninggal sebelum dilahirkan, komplikasi pada bayi yang baru lahir, atau bahkan keguguran.

2. Soda dan Kafein

Selain makanan mentah, ibu hamil juga harus menghindari atau membatasi konsumsi soda dan kafein. Ini karena keduanya memiliki dampak negatif pada kehamilan dan perkembangan janin. Soda, terutama yang tidak berlabel diet, umumnya mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Alhasil ini dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional dan obesitas. Kedua kondisi itu dapat mempengaruhi kesehatan bayi dan memicu gangguan metabolisme bayi nantinya.

Selain itu, soda juga mengandung natrium dan pemanis buatan yang menyebabkan dehidrasi. Padahal kebutuhan cairan ibu hamil pasti meningkat demi mendukung aliran darah dan cairan ketuban yang sehat. Kandungan asam dalam soda juga bisa menyebabkan erosi email gigi dan memengaruhi kesehatan tulang dan juga mengurangi penyerapan kalsium pada ibu maupun janin.

Sedangkan kafein dapat menembus plasenta dan mencapai janin. Sementara janin memiliki kemampuan yang terbatas untuk memecah kafein karena organ hati dan ginjal yang belum berkembang sepenuhnya. Alhasil kafein dapat mengganggu perkembangan organ janin, terutama otak dan jantungnya. 

Namun ibu hamil masih dapat mengonsumsi kafein sekitar 200 mg per hari atau setara dengan satu cangkir kopi. Namun perlu memperhitungkan konsumsi keseluruhan pada minuman lainnya yang juga mengandung kafein.

3. Makanan Manis

Makanan ketiga yang harus sangat dihindari oleh ibu hamil adalah makanan manis. Ini disebabkan makanan manis dapat meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional, yaitu kondisi kadar gula darah tinggi selama kehamilan. Kondisi itu dapat menyebabkan komplikasi seperti berat badan berlebih saat bayi lahir, kelahiran prematur, terhambatnya pertumbuhan janin atau komplikasi serius lainnya termasuk risiko kematian janin jika tidak segera ditangani.

Selain itu, makanan manis umumnya tinggi kalori tapi rendah nutrisi, sehingga seringkali menyebabkan penambahan berat badan berlebihan pada ibu hamil. Hal itu dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi dan proses persalinan yang sulit, yang bahkan dapat mengancam nyawa sang ibu.

Loading...

Makanan manis juga berpotensi memengaruhi perkembangan metabolik janin dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan di masa depan. Sebaliknya ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar kehamilan lebih sehat dan persalinan lancar.

4. Sayuran dan Buah yang Kotor

Tahukah Anda kalau ibu hamil boleh mengonsumsi sayuran dan buah mentah? Ya, hal itu boleh saja asalkan sayuran dan buahnya dicuci dengan bersih. Jika tidak bersih, maka sayuran dan buah mentah dapat meningkatkan risiko kontaminasi dari bakteri, parasit, atau pestisida. Bakteri seperti Listeria, Salmonella, dan parasit Toxoplasma gondii nantinyadapat menyebabkan infeksi serius pada ibu hamil dan janin.

Lalu bagaimana cara mencuci buah dan sayuran hingga bersih? Tidak susah kok. Anda cukup mencuci bersih buah dan sayuran di bawah air yang mengalir. Cucilah hingga bersih termasuk bagian kulitnya walaupun kulit tersebut tidak dimakan. Lho, kenapa kulitnya juga dicuci? Sederhana, untuk menghentikan penyebaran pestisida, bakteri, ataupun parasit ke daging buah atau sayur.

Selain itu, Anda juga perlu menghindari sayuran atau buah yang kelihatan rusak atau busuk. Karena dua hal itu menandakan terjadinya pertumbuhan bakteri, jamur atau mikroorganisme berbahaya yang ditakutkan akan mudah menyebabkan infeksi serius, terutama bagi ibu hamil.

5. Makanan Tinggi Merkuri

Berikutnya yang perlu dihindari oleh ibu hamil adalah makanan tinggi merkuri. Logam berat ini biasanya terdapat pada beberapa jenis hewan laut seperti kerang. Kenapa merkuri harus dihindari? Merkuri dapat berdampak negatif pada perkembangan otak dan sistem saraf janin, bahkan dapat merusak jika terus menerus dikonsumsi.

Kerusakan otak dan sistem saraf dapat mengganggu perkembangan kognitif, motorik, dan perilaku bayi saat telah lahir, yang nantinya dapat dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan masalah belajar di kemudian hari. Selain itu, merkuri juga diketahui meningkatkan risiko kelahiran prematur dan rendahnya berat badan bayi.

6. Makanan Tinggi Garam

Makanan terakhir yang harus dihindari ibu hamil adalah makanan tinggi garam! Ini karena makanan tinggi garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko preeklampsia pada ibu hamil. Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat mengganggu aliran darah ke plasenta, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan janin dan menimbulkan komplikasi serius lainnya.

Sedangkan preeklampsia dapat membuat janin menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi. Alhasil membuat pertumbuhan janin akan terhambat, beresiko lahir prematur, rendahnya berat badan saat lahir atau bahkan menimbulkan risiko kematian janin. 

Selain itu, makanan tinggi garam juga dapat menyebabkan retensi cairan yang mengakibatkan pembengkakan yang tidak nyaman pada ibu hamil. Resiko-resiko tadi membuat penting bagi ibu hamil untuk membatasi asupan garam, memilih makanan segar dan menghindari makanan olahan yang sering mengandung garam tinggi. 

Sesuai pedoman WHO dan berbagai organisasi kesehatan, batas maksimal asupan garam untuk ibu hamil adalah 5 gram per hari atau sekitar 1 sendok teh. Namun idealnya, ibu hamil disarankan untuk menjaga asupan garam pada tingkat lebih rendah yaitu 2 hingga 3 gram per hari atau setara dengan setengah sendok teh saja. Semoga ibu dan bayi bisa sehat-sehat terus ya dengan tips dari kami kali ini!

Advertisements