≡ Alasan Kenapa Virus Corona Bukan Lelucon, Bahkan Jika Anda Masih Muda 》 Her Beauty

Alasan Kenapa Virus Corona Bukan Lelucon, Bahkan Jika Anda Masih Muda

Advertisements

Belakangan, sebagian besar dunia telah mengalami pembekuan aktivitas sementara. Kota-kota besar telah berubah menjadi kota hantu, dan mayoritas populasinya berada dalam karantina mandiri atau setidaknya menghindari tempat-tempat umum di sekitar mereka. Saat penyakit ini telah terbukti beresiko pada individu-individu yang lebih tua, mereka yang lebih muda tidak melihatnya terlalu serius dan hal itu harus diubah.

Anda mungkin telah melihat beberapa video dari para Spring Breaker (wisatawan hippies muda) yang menempatkan kesehatan mereka dan orang-orang di dekatnya dalam resiko. Belakangan, terus bermunculan informasi yang mengatakan bahwa anak-anak muda juga akan berada dalam resiko serius jika tertular penyakit itu – epidemi ini bukanlah lelucon dan berikut adalah alasannya.

1. Karena anda juga dapat berada dalam resiko, bahkan jika anda mengira tak terkalahkan. Diperkirakan sekitar 40% dari pasien yang dirawat di rumah sakit berumur diantara 20 sampai 54 tahun, yang menghancurkan semua stigma tentang penyakit ini. Dalam sebuah laporan CDC, angka ini belakangan terus meningkat.

2. Karena semakin lama orang bepergian keluar rumah dan merasa seperti tidak ada yang salah dengan hal itu, maka pandemi virus ini akan semakin lama bertahan dan menyebabkan kematian yang tidak seharusnya terjadi dan potensi berbagai penyakit serius pada jutaan orang.

3. Bahkan jika kita masih muda dan sehat, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru atau organ-organ penting lainnya. Ini berarti setiap orang yang punya kebiasaan merokok atau tidak memiliki kesehatan paru-paru yang ideal, akan berada dalam resiko.

4. Karena bahkan jika anda tak punya gejala apapun, anda mungkin akan menjadi seorang carrier (pembawa virus) dan menyebarkannya pada orang-orang terkasih anda atau pada seseorang yang sebelumnya telah dalam kondisi medis serius, yang akan menyebabkan akibat yang buruk.

5. Gejala-gejalanya mungkin terlihat seperti demam atau flu biasa yang umum, tapi peluangnya sebagai COVID-19 telah meningkat dengan drastis dari waktu ke waktu.

6. Semakin orang-orang mengabaikan hal ini dan pergi ke bar-bar untuk bersosialiasi dalam kelompok-kelompok besar, virus ini akan makin memiliki kesempatan untuk berkembang, bermutasi dan mengambil alih dunia seperti wabah-wabah dan epidemi lebih serius, seperti telah kita jumpai di masa lalu.

7. Makin banyak tempat tidur yang terinfeksi, tapi secara keseluruhan anak-anak muda yang sebenarnya lebih sehat sedang mengambil alih tempat tidur rumah sakit, yang berarti makin sedikit tempat tidur untuk mereka yang hidupnya terbukti lebih terancam oleh penyakit ini.

8. Sementara gelombang pertama mungkin yang paling berbahaya, nantinya ketika udara dingin mulai muncul begitu musim panas berakhir, kita mungkin berada dalam resiko tertular kembali, karena COVID-19 berkembang pesat dalam lingkungan dingin.

Loading...

9. Karena bahkan jika anda mengira tidak tertular, mungkin butuh berhari-hari sebelum gejala-gejalanya mulai timbul. Dengan adanya masa inkubasi ini, semakin banyak orang yang mungkin akan merasa lebih sakit dengan berlalunya waktu.

10. Kenapa ini bukan lelucon? Lihat saja yang terjadi di Italia. Walaupun berbagai laporan dari Korea Selatan dan Cina menunjukkan jika kebanyakan yang tertular adalah orang-orang tua, demikian juga di negara-negara Asia lain, di Italia epidemi ini mencapai tingkat yang tak pernah diduga semua orang, menjangkau demografi dari segala usia. Hilangnya perbatasan di Eropa membuat virus ini menyebar seperti kebakaran hutan dan tak ada alasan hal ini tidak akan terus berlanjut jika kita tidak mengubah perilaku kita.

11. Jika anda tidak memiliki kondisi kesehatan apapun yang tersembunyi seperti diabetes atau gangguan jantung, sebagai anak muda, anda akan berada dalam resiko yang sama untuk tertular virus corona seperti pasien-pasien yang lebih tua.

12. Untuk semua orang yang mengatakan “Jika saya tertular Corona, maka terkena Corona-lah saya,” lihatlah statistik ini. Setiap orang berumur 20-44 tahun mengisi 12% dari kasus di UGD Sampai dengan 27% kasus berakhir mematikan pada orang-orang di atas 85 tahun. Untuk semua orang yang berumur 75-84 tahun, 31% dari kasus berlanjut ke UGD dan 11% dari mereka ternyata fatal. Untuk mereka yang berumur 65-74 tahun, 19% darinya dibawa ke UGD dan 5% ternyata fatal. Angka-angka ini terus bertambah secara eksponensial.

13. Karena perilaku dari “saya masih muda dan tidaklah lemah” ternyata adalah yang paling merugikan, dan sampai saat ini menjadi yang paling merusak peluang bertahan kita untuk melewati kekacauan ini tanpa tingkat kematian yang tidak seharusnya terjadi.

14. Karena semakin lama hal ini berlangsung, terlepas dari konsekuensi kesehatan; kondisi ekonomi, bisnis dan pasar saham kita akan terus melemah. Sekarang ini, para pemimpin dunia sedang melakukan segalanya untuk mendukung rakyat dan pengusaha-pengusaha kecilnya, tapi hal ini hanya akan bertahan sampai periode waktu tertentu.

15. Karena masih ada jutaan orang yang berjalan-jalan keluar rumah dan berwisata atau tidak memberitahukan pada orang lain tentang riwayat perjalanan terakhirnya.

16. Karena semakin lama virus ini bertahan, semua orang yang tersentuh COVID-19 akan dipaksa untuk mengisolasi diri dan makin merindukan sekolah atau pekerjaan. Banyak bidang pekerjaan yang saat ini sedang terancam.

17. Jika kita tetap tak berbuat apa-apa tentang hal ini, baik tua dan muda, anak-anak akan semakin lama menghabiskan waktu tanpa sekolah. Banyak anak di Amerika Serikat yang bergantung pada pembagian makan siang dari sekolah karena orang tuanya memiliki masalah keuangan dan ini baru satu dari masalah keuangan yang berkembang jika semua terus berjalan seperti sekarang.

Advertisements