≡ Inilah 6 Penyakit yang Menyebabkan Rambut Rontok! 》 Her Beauty

Inilah 6 Penyakit yang Menyebabkan Rambut Rontok!

Advertisements

Ibarat tanaman, rambut manusia adalah bunganya. Sehingga banyak sekali orang-orang yang berusaha menjaga kesehatan rambut, mulai dari memberikannya vitamin, menjaga kelembapan, hingga sering disisir. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa penyakit yang membuat rambut semakin menipis dan rontok? Ya, inilah 6 penyakit yang menyebabkan rambut rontok. Ada penyakit apa saja? Cek daftar pertama di bawah ini.

1. Lupus

Penyakit pertama yang menyebabkan rambut rontok adalah Lupus. Penyakit yang disebut juga sebagai penyakit autoimun kronis ini dapat menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh, seperti contohnya sendi, ginjal, hingga kulit kepala. Peradangan tersebut dapat menyebabkan rambut di kulit kepala jadi menipis. Bahkan di beberapa kasus, rambut di area alis, bulu mata, dan jenggot juga bisa menipis atau rontok. 

Menurut dr. Alvin Nursalim, Sp. PD., hal itu terjadi jika peradangan menyebar dan berkembang di area kulit kepala. Meskipun tidak ada bekas luka, tapi rambut bisa rontok dan menipis meskipun tidak permanen. Selain itu, penyakit Lupus jenis Diskoid secara khusus menyerang jaringan kulit sehingga menyebabkan ruam-ruam di area kulit kepala hingga membuat kerontokan. 

Sementara itu, obat-obatan yang dikonsumsi oleh penderita Lupus juga memberi efek samping rambut rontok, kabar baiknya, jika pengobatan selesai, efek samping itu juga akan hilang. Meskipun penyakit Lupus susah didiagnosis sedari dini, dan tidak dapat dicegah, namun kita harus tetap menerapkan gaya hidup sehat agar tidak memicu lupus. Semoga kita semua terhindar dari penyakit Lupus ya!

2. Anemia

Penderita Anemia juga dapat mengalami rambut rontok lho. Memang apa kaitannya Anemia dan rambut rontok? Sangat berkaitan. Jadi, darah atau hemoglobin membawa oksigen untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh, termasuk pertumbuhan rambut. Jika seseorang mengalami Anemia, maka jumlah hemoglobin akan berkurang sehingga menyebabkan rambut rontok.

Untuk mencegah rambut rontok karena Anemia, maka kita harus sering mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang dan tinggi vitamin, minum suplemen penambah darah, dan lakukan gaya hidup sehat seperti berolahraga, tidur yang cukup, dan lain-lain. Jika rambut tetap rontok meskipun sudah melakukan cara-cara pencegahan, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter ya!

3. Hipotiroidisme

Daftar ketiga ada penyakit bernama Hipotiroidisme. Penyakit ini membuat kadar hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid terlalu rendah dari batas normal. Kelenjar tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang ada di bagian depan leher. Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid dapat mengatur metabolisme tubuh, menjaga tubuh tetap hangat, menjaga tubuh selalu hangat, dan menunjang kinerja organ-organ tubuh. 

Nah, Hipotiroidisme dapat menimbulkan banyak gejala, tergantung seberapa rendah hormon tiroid yang dihasilkan. Beberapa gejalanya adalah sering pusing, sembelit, otot lemah, sensitif dingin, mudah lelah, berat badan naik, wajah bengkak, kuku rapuh, susah konsentrasi, hingga rambut rontok dan menipis.

4. Alopecia Areata

Loading...

Daftar selanjutnya ada penyakit yang juga disebabkan oleh autoimun bernama Alopecia Areata. Alopecia Areata disebabkan oleh penyakit autoimun yang menyerang folikel rambut sehingga menyebabkan keluarnya sitokin proinflamasi dan kemokin. Hal itu membuat produksi rambut terhenti hingga akhirnya rontok dan botak. 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Alopecia Areata yaitu ada keturunan penyakit autoimun, terkena gangguan kromosom seperti down syndrome, menderita kekurangan vitamin D, asma, dermatitis atopik, vitiligo, atau penyakit tiroid. Penyakit ini dapat terjadi di segala usia, dan mengakibatkan rambut rontok saja, kecuali jika terjadi komplikasi. Semoga kita terhindar dari penyakit ini ya!

5. Infeksi Kulit Kepala

Daftar selanjutnya adalah infeksi kulit kepala yang disebabkan oleh berbagai hal seperti kurap atau jamur, folikulitis dan impetigo karena bakteri menular, dan mukormikosis atau infeksi langka karena jamur. Seluruh penyebab tersebut dapat menyebabkan terjadinya rambut rontok dan botak hingga infeksi benar-benar sembuh. 

Infeksi kulit kepala yang sering terjadi adalah kurap atau jamur. Infeksi ini ciri-cirinya mudah dikenali, ada tanda berbentuk cincin pada kulit. Jika terjadi di kulit kepala, maka kulit menjadi bersisik dan merah, sehingga rambut akan menjadi botak. Untuk mengurangi risiko terkena kurap, maka jangan gunakan handuk atau barang orang lain, terutama penderita kurap. Selain itu, segera cuci tangan jika memegang hewan liar atau peliharaan. Jika Anda terkena kurap, minum tablet antijamur atau konsultasikan ke dokter biar lebih aman.

6. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Di daftar terakhir ada gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur, yaitu Polycystic Ovary Syndrome atau PCOS. Penderita PCOS mengalami gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon androgen yang berlebihan, sehingga mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong cairan, membuat sel telur tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. PCOS juga dapat menyebabkan penderita tidak subur serta rentan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi.

Lalu apa hubungannya PCOS dengan rambut rontok? Ketidakseimbangan hormon pada penderita PCOS dapat mengakibatkan kerontokan atau penipisan rambut. Hal itu akan sering dialami oleh wanita penderita PCOS di usia paruh baya. Awalnya rambut rontok sedikit demi sedikit, namun lama-lama semakin banyak dan rambut akan lebih rapuh. 

Jika Anda mengalami gejala PCOS, maka segera konsultasikan ke dokter ya. Selain pengobatan medis, biasanya, dokter akan merekomendasikan gaya hidup sehat seperti diet rendah kalori dan olahraga untuk meredakan sindrom ovarium polikistik. Semoga kita semua sehat terus ya!

Nah, itulah 6 penyakit yang menyebabkan rambut rontok. Mungkin Anda bertanya-tanya, di film-film kok penderita kanker rambutnya rontok dan botak? Perlu diketahui bahwasanya hal itu terjadi bukan karena sel kanker, tapi karena efek samping pengobatan kemoterapi. Sehingga penyakit kanker tidak kami masukkan ke dalam daftar. Menurut Anda, penyakit mana yang paling mengerikan? Beri tahu kami di kolom komentar!

Advertisements